Kamis, 02 Juli 2015

HUKUM PLAYFAIR TENTANG KESESUAIAN PERTEMUAN SUNGAI



HUKUM PLAYFAIR TENTANG KESESUAIAN PERTEMUAN SUNGAI (PLAYFAIR’S LAW OF ACCORDANT JUNCTIONS)

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/54/John_Playfair_by_Sir_Henry_Raeburn.jpg
Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/54/John_Playfair_by_Sir_Henry_Raeburn.jpg

  
“Tiap-tiap sungai nampaknya terdiri dari suatu batang air utama, menerima airnya dari berbagai cabang, masing-masing mengalir melalui sebuah lembah yang sesuai dengan ukurannya, dan semua lembah itu bersama-samam membentuk suatu system saling berhubungan satu dengan yang lain, serta mempunyai pengaturan lereng sesuai sehingga tidak ada di antara lembah-lembah itu yang mengikuti lembah utama baik dengan dasar yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, suatu keadaan bahwa akan sangat tak mungkin jika tiap lembah tersebut bukan hasil pekerjaan sungai-sungai yang mengalir diatasnya”

Kelurusan (lineamentation) topografik yang berbeda-beda sebetulnya dapat terjadi akibat pengaruh perbedaan batuan sepanjang sejarah berlangsung. Variasi batuan memberi kondisi kepada proses korrasi sungai. Akan tetapi proses itu akhirnya lebih mempengaruhi struktur. Inilah dasar Hukum Playfair bahwa anak sungai biasanya menyesuaikan diri dengan sungai utama (sungai induk).

John Playfair seorang Skotlandia ahli Matematika dan Geologi (1748-1819) merumuskan hokum tersebut pada tahun 1802. Karena sebelumnya kebanyakan ahli masih berkeyakinan bahwa lembah-lembah sungai dan landform lainnya adalah hasil gaya endogen (pengangkatan, retakan, dll) yang menimbulkan perubahan besar pada kulit bumi. Orang mengira bahwa lembah-lembah yang terbentuk seperti itu kemudian dialiri oleh sungai-sungai, jadi lembahlah yang lebih dulu ada, dan adanya lembah tersebut bukan hasil pekerjaan sungai. 
 
Menurut John Playfair dalam statementnya tersebut ada 3 pokok utama, yaitu :
1.        Ukuran lembah sebanding dengan sungai-sungai yang mengalir  di atasnya.
2.        Pertemuan antar sungai (anak sungai dengan induk) selalu beresesuaian satu sama lain.
3.    Oleh karena itu lembah-lembah adalah hasil pembentukan sungai yang mengalir diatasnya, sebab point 1     dan 2 tersebut di atas sangat mustahil hanya berdasarkan kebetulan saja.


Sumber : Kamus Geografi, MA. Marbun, Yudhistira, 1994, hal : 111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar